CARA SETING MOTOR DRAG
Setingan karburator menjadi langkah akhir dari setiap pekerjaan korek
motor, entah itu mesin 4 tak ataupun 2 tak pasti akan melewati tahap
seting karburator. Tahap seting karburator membutuhkan waktu yang
relatif lama dibanding saat tuning bagian mesin lainnya yang berhubungan
dengan performa. Waktu minimal yang dibutuhkan para tuner dan mekanik
mesin balap untuk mencari setingan karburator dengan komposisi mesin
kurang lebih sekitar 1 minggu.
Mesin motor standar, korek harian, atau korekan full di anggap layak di
tes untuk berlari di trek saat gejala brebet knalpot hilang baik itu
pada putaran grip gas full atau sedang. Saya tekankan gejala brebet ini
tidak dipengaruhi oleh entah itu karburator standar ataupun karburator
racing. Baik itu karburator racing sekalipun jika spuyernya tidak pas,
gejala brebet saat seting karburator akan ditemui.
Nah sekarang bagaimana caranya bagi kita orang awam mengenali atau
memahami seting karburator yang sesuai dengan mesin, ada sedikit
parameter bagi kita dengan menggunakan filling untuk menetukan komposisi
spuyer karburator yang pas.
Berikut step-step mengenali gejala motor dari setingan karburator :
- Tanda pilot jet terlalu kecil, saat motor diajak berjalan sedang
dan putaran grip gas tanggung (grip gas di gantung) jalannya motor
endut-endutan. Silahkan di naikan/ganti dengan pilot jet berukuran 1
klip di atasnya, tingkatan ukuran pilot jet adalah misal dari 17.5,
20.0, 22.5, 25.0, dan seterusnya, tiap kenaikan atau penurunan pilot jet
selisih 0.25
- Tanda pilot jet terlalu besar, saat motor di ajak berakselerasi atau
grip gas di putar sekaligus dari bawah dan mesin terasa nahan juga
bunyi knalpot ada brebet. Silahkan sesuaikan dan turunkan 1 klip ukuran
pilot jet-nya.
- Tanda main jet terlalu kecil, putaran mesin di atas terasa kering
dan kecepatan motor pada top speed statis. Jika di putar grip gas di
tempat, raungan mesin pada putaran mesin full seperti nangis walaupun
gejala brebetnya hilang. Main jet terlalu kecil tidak membuat gejala
mesin brebet pada putaran atas.
- Main jet terlalu besar, putaran mesin pada grip gas full saat
berpindah gigi akhir misal gigi 5 atau 6 suara mesin ada penurunan
(seperti berat) namun jangan salah mengartikan putaran mesin berat
disini bisa bertanda kampas kopling masih bagus tetapi jika pada
perpindahan gigi dan rpm mesin belum tinggi, lain ceritanya kalau saat
perpindahan transmisi gigi akhir dan rpm mesin tinggi namun mesin terasa
berat. Jika di seting di tempatpun (motor tidak di tunggangi) grip gas
pada putaran atas akan membuat brebet pada mesin dan knalpot.
- Posisi klip jarum skep terlalu irit, mengakibatkan gejala mesin
menjerit kurang bahan bakar juga pada rpm tengah dan tinggi pada saat
grip gas di putar sekaligus naik turun saat motor di seting di tempat.
- Posisi klip jarum skep terlalu boros, mengakibatkan gejala brebet
pada putaran atas grip gas saat seting di tempat, saat motor di
tunggangi gejala brebet hilang pada top speed namun jika grip gas di
lelepin sekaligus rpm mesin tidak mampu tinggi karena gejala brebet (hal
ini penting untuk start para motor drag).
- Setingan pilot dan main jet serta jarum skep yang pas untuk komsumsi
mesin ialah saat skrup angin di putar kurang lebih 1.5 kali putaran
obeng min dengan keadaan rpm mesin perkiraan ada pada putaran tengah
(grip gas tanggung) mesin motor berteriak dan naik sendiri seiring
skrupnya di putar.
Trik memahami setingan karburator di atas di pengaruhi banyak hal, bisa
jadi setingan karburator sudah pas dengan kebutuhan mesin namun
spesifikasi di bawah ini penyebabnya :
- Spesifikasi atau kebutuhan knalpot yang belum sesuai, ingat pada artikel sebelumnya soal desain knalpot 2 tak.
- Tegangan pengapian tidak konstan.
- Busi yang sudah tidak layak pakai.
- Porting silinder mesin 2 tak terlalu berlabih.
- Dan sebagainya.