Rabu, 15 Oktober 2014

                    CARA SETING KARBURATOR




 Setingan karburator menjadi langkah akhir dari setiap pekerjaan korek motor, entah itu mesin 4 tak ataupun 2 tak pasti akan melewati tahap seting karburator. Tahap seting karburator membutuhkan waktu yang relatif lama dibanding saat tuning bagian mesin lainnya yang berhubungan dengan performa. Waktu minimal yang dibutuhkan para tuner dan mekanik mesin balap untuk mencari setingan karburator dengan komposisi mesin kurang lebih sekitar 1 minggu.

Mesin motor standar, korek harian, atau korekan full di anggap layak di tes untuk berlari di trek saat gejala brebet knalpot hilang baik itu pada putaran grip gas full atau sedang. Saya tekankan gejala brebet ini tidak dipengaruhi oleh entah itu karburator standar ataupun karburator racing. Baik itu karburator racing sekalipun jika spuyernya tidak pas, gejala brebet saat seting karburator akan ditemui.

Nah sekarang bagaimana caranya bagi kita orang awam mengenali atau memahami seting karburator yang sesuai dengan mesin, ada sedikit parameter bagi kita dengan menggunakan filling untuk menetukan komposisi spuyer karburator yang pas.

Berikut step-step mengenali gejala motor dari setingan karburator :

  • Tanda pilot jet terlalu kecil, saat motor diajak berjalan sedang dan putaran grip gas tanggung (grip gas di gantung) jalannya motor endut-endutan. Silahkan di naikan/ganti dengan pilot jet berukuran 1 klip di atasnya, tingkatan ukuran pilot jet adalah misal dari 17.5, 20.0, 22.5, 25.0, dan seterusnya, tiap kenaikan atau penurunan pilot jet selisih 0.25
  • Tanda pilot jet terlalu besar, saat motor di ajak berakselerasi atau grip gas di putar sekaligus dari bawah dan mesin terasa nahan juga bunyi knalpot ada brebet. Silahkan sesuaikan dan turunkan 1 klip ukuran pilot jet-nya.
  • Tanda main jet terlalu kecil, putaran mesin di atas terasa kering dan kecepatan motor pada top speed statis. Jika di putar grip gas di tempat, raungan mesin pada putaran mesin full seperti nangis walaupun gejala brebetnya hilang. Main jet terlalu kecil tidak membuat gejala mesin brebet pada putaran atas.
  • Main jet terlalu besar, putaran mesin pada grip gas full saat berpindah gigi akhir misal gigi 5 atau 6 suara mesin ada penurunan (seperti berat) namun jangan salah mengartikan putaran mesin berat disini bisa bertanda kampas kopling masih bagus tetapi jika pada perpindahan gigi dan rpm mesin belum tinggi, lain ceritanya kalau saat perpindahan transmisi gigi akhir dan rpm mesin tinggi namun mesin terasa berat. Jika di seting di tempatpun (motor tidak di tunggangi) grip gas pada putaran atas akan membuat brebet pada mesin dan knalpot.
  • Posisi klip jarum skep terlalu irit, mengakibatkan gejala mesin menjerit kurang bahan bakar juga pada rpm tengah dan tinggi pada saat grip gas di putar sekaligus naik turun saat motor di seting di tempat.
  • Posisi klip jarum skep terlalu boros, mengakibatkan gejala brebet pada putaran atas grip gas saat seting di tempat, saat motor di tunggangi gejala brebet hilang pada top speed namun jika grip gas di lelepin sekaligus rpm mesin tidak mampu tinggi karena gejala brebet (hal ini penting untuk start para motor drag).
  • Setingan pilot dan main jet serta jarum skep yang pas untuk komsumsi mesin ialah saat skrup angin di putar kurang lebih 1.5 kali putaran obeng min dengan keadaan rpm mesin perkiraan ada pada putaran tengah (grip gas tanggung) mesin motor berteriak dan naik sendiri seiring skrupnya di putar.

Trik memahami setingan karburator di atas di pengaruhi banyak hal, bisa jadi setingan karburator sudah pas dengan kebutuhan mesin namun spesifikasi di bawah ini penyebabnya :
  • Spesifikasi atau kebutuhan knalpot yang belum sesuai, ingat pada artikel sebelumnya soal desain knalpot 2 tak.
  • Tegangan pengapian tidak konstan.
  • Busi yang sudah tidak layak pakai.
  • Porting silinder mesin 2 tak terlalu berlabih.
  • Dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar